Halaman

kolom diskusi

Kamis, 23 Januari 2020

Kementan Lepas Aris, Pejantan Unggul Hasil Uji Zuriat Sapi Perah Nasional


Lembang, Kementerian Pertanian melalui salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) yakni Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang menyelenggarakan pelepasan Aris sebagai pejantan unggul sapi perah hasil uji zuriat nasional ke-14 dengan kode 312110 di Lembang, 11 Desember 2019.

Menurut Praptono yang  mewakili Kepala BIB Lembang, pelepasan Aris ini bertujuan untuk mengukuhkan bahwa pejantan unggul tersebut telah lulus uji produksi susu di peternakan rakyat yang memiliki tantangan yang luar biasa berat. Hal tersebut disampaikannya pada saat menerima sertifikat pejantan unggul atas nama Aris dari Ditjen PKH.


Dalam pelepasan Aris ini turut hadir Komisi Pertimbangan Nasional yakni Dr. drh. Pallawarukka, M.Si, Drh. Kurnia Ahjadi, MS., dan Dr. Ir. Chalid Talib, MS., serta perwakilan Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak,  BBPTU HPT Baturraden, BBIB Singosari, BIB Lembang, BET Cipelang, dinas peternakan kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur bersama para rekorder dan perwakilan Koperasi perserta kegiatan Uji Zuriat.

Menurut Kurnia Ahjadi, Aris berhasil membuktikan bahwa pejantan sapi perah Indonesia memiliki potensi genetik yang baik walaupun dengan manajemen pemeliharaan sederhana di peternakan rakyat. Keturunan Aris di peternakan rakyat mampu mencapai nilai rata-rata produksi susu 5.544,4 + 1.142,8 kg/laktasi pertama dengan nilai Relative Breeding Value (RBV) 122,1%.

“Keturunan Aris memiliki postur yang bagus dan peternak mengakui bahwa produksinya lebih tinggi dibandingkan sapi non uji zuriat” ungkapnya.

Herdy Sartono, Kasubdit Ruminansia Perah yang mewakili Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, menyampaikan bahwa melalui program Uji Zuriat ini, terlihat adanya lompatan produksi susu sapi di lokasi pelaksanaan uji zuriat di tengah pertumbuhan populasi sapi perah di Indonesia tidak terlalu signifikan.

“Sejak tahun 2004 sampai dengan sekarang (2019) terlihat adanya peningkatan rata-rata produksi susu dari 10,8 kg per laktasi (2004) menjadi 13,8 kg per laktasi  atau naik 27,7% di peternak rakyat setelah adanya kegiatan ini”, ungkapnya.

Dalam pelepasan Aris tersebut, disampaikan pula perjalanan panjang pengujian produktivitas Aris di lapangan. Aris merupakan pejantan sapi perah yang lahir 9 Maret 2012 di Indonesia, dan masuk di BIB Lembang pada tahun 2014. Pada tahun 2017, semen beku Aris mulai dilakukan pengujian di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Berdasarkan hasil rapat preliminary result pada 9 Desember 2019, komisi pertimbangan dengan jajaran Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH menetapkan Aris sebagai Pejantan Sapi Perah Hasil Uji Zuriat Sapi Perah Nasional ke 14.


Dalam acara pelepasan tersebut disampaikan pula bahwa uji zuriat di Indonesia memiliki kelebihan dibandingkan negara lain karena pelaksanaan pengujian calon pejantan unggul di peternakan rakyat. Kegiatan uji zuriat ini perlu terus didukung, karena terbukti mampu meningkatkan produksi susu di peternakan rakyat di tengah populasi sapi perah yang relatif bertahan di angka 600.000 ekor.
Rangkaian acara pelepasan Aris dilanjutkan dengan pemotongan pita dan bull show. Pada kegiatan bull show, ditampilkan “Aris” yang menjadi pejantan unggul hasil uji zuriat sapi perah nasional yang baru di lepas, bersama calon pejantan unggul yang akan dilepas tahun 2020, Flate, Flanggo, dan Folegan dipelihara oleh BIB Lembang. [HCM]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

test..test..